Maksud Ku

kita tidak bisa membaca pemikiran seseorang. inilah isi nurani minda ku...





Di Setiap Sudut Kota

Saturday, October 28, 2006
Pernah ku ujar ku cintakan mu
Pernah ku tutur ku rindukan mu
ku akui ku damba sentuhan mu
ku lafaz ku dahaga akan kasih mu

kini ku kata tak cinta lagi
kini ku bicara tak rindu lagi
ku akui tak damba sentuh mu
ku lafaz tak dahaga akan kasih mu

Tapi tak berupaya
Tapi tak mampu ku

fakulti mana harus ku patuh
bijak minda atau gelora rasa
Bisa ianya hurai risau ku
Bisa ku menggila memikirkannya

Tapi tak berupaya
Tapi tak mampu ku
Tiap sudut kota ini
Tiap pinggir jelma wajah mu

kini akui ku damba sentuhan mu
kini lafaz ku dahaga akan kasih mu

kerna tak berupaya
kerna tak mampu ku
Tiap sudut kota ini
Tiap pinggir jelma wajah mu

Selamat Hari Raya Idulfitri

Sempena bulan Syawal ini aku mengeluarkan tutur Selamat Hari Raya Idulfitri Minal Aidil Faidzin kepada semua pelusuk manusia dunia ini tidak kira apa jua agamanya.

Aku juga menyusun jariku sambil mohon maaf lahir dan batin. Aku berharap kesalahan dan kesilapan ku selama ini di maafkan.

Semoga Tuhan merahmati mereka yang bersifat pengampun.

Kita Semua Sama

Wednesday, October 18, 2006
Bertahun telah ku berjalan
Dari Negara ke Negara
Ku banding di sini dan sana
Tiada beda kecuali bahasa

Tapi itu hanya tutur bicara
Mungkin juga kulit dan warna
Seperti orang-orang kita
mereka punya hati dan citarasa

Ku sadar bahawa
kita semua sama
Punya mulut, hidung, dan mata
Kenapa kita bergolak
Luaskan pandangan
fikirkan yang sejagat

hidup ku sekian lama
Tak sedetik pun ku tersangka
Luhur manusia pada kejahatan
Walau apa jua agamanya

Tidakkah cukup pancaroba
Tidakkah cukup derita
Tanpa hasrat dengki manusia
Tanpa ini semua sengsara

Ahmad Dhani di Amerika Serikat

Sunday, October 15, 2006

Hentikan Air Mata Mu

Hentikan
Leleh air
Mata di pipi
Mu yang gebu itu

Jangan kau
bersedih hati
ingat saja yang bahagia

walau kita takkan bertemu
takkan bersua atau berjumpa

hentikan
rasa pilu
ganti saja yang indah

yang indah
yang pasti
dalam hati
adalah cinta

akan ku memegangnya
menggenggam itu yang abadi

kasih
takkan luput dimakan masa
takkan hilang begitu saja
takkan lenyap walau sejenak
takkan ghaib meski seketika

O Kasih
berjedalah
tangisan mu
Usap linangan itu

Ingat saja
waktu kita bersama
Tak usah kita berduka

wajar kau memegangnya
menggeggam itu yang hakiki